Kamis, 22 Desember 2011

CCU : PERBEDAAN ITU INDAH

CCU adalah salah satu bidang studi yang diajarkan di mata kuliah Bahasa Inggris. CCU menjadi penting karena mengajarkan tentang pemahaman dan pengenalan tentang budaya asing khususnya budaya orang-orang barat yang diwakili oleh Amerika dan Inggris. Dengan mempelajari CCU kita menjadi paham atau setidaknya mengetahui cara bersikap dan cara menghadapi perbedaan dalam hal budaya dan norma-norma dalam masyarakat. Keselarasan kehidupan dan perdamaian dunia dapat semakin mudah terwujud andai setiap manusia memiliki bekal yang cukup dan pemahaman yang kuat tentang perbedaan budaya.
Hampir setiap orang memahami perbedaan budaya dan sadar akan perbedaan budaya, namun banyak pula yang tidak menyadari akan pentingnya mengetahui cara bersikap yang benar dan baik menghadapi perbedaan budaya tersebut. Marilah kita melihat dari sudut pandang paling kecil, yaitu di lingkungan sekitar kita.
Kita adalah warga negara Indonesia, negara yang sangat terkenal akan keaneragaman budayanya. Indonesia memiliki ratusan suku bangsa atau etnik. Setiap suku biasanya memiliki budayanya sendiri dan berbeda dengan suku bangsa yang lain. Mulai dari bahasa, rumah adat, pakaian adat, hingga norma dan nilai yang terkandung dalam masyarakat, seperti budaya pernikahan, kematian, dan spiritual.
Dengan kekekayan budaya yang melimpah seperti itu, tentunya mudah bagi rakyat Indonesia untuk memahami dan mampu bersikap yang baik mengahadapi perbedaan budaya. Namun fakta berkata lain. Di negara ini kerap terjadi peperangan antar suku, kerap terjadi saling ejek antar budaya, dan saling menghujat antar daerah. Hal ini tentu saja disebabkan pemahaman yang kurang tentang betapa pentingnya mempelajari CCU atau pemahaman perbedaan budaya antar daerah.
Sebenarnya, apakah budaya itu? Menurut kami, pengertian budaya secara adalah hasil dari rasa dan karsa manusia yang turun temurun menjadi semacam pandangan kehidupan suatu bangsa. Budaya adalah sesuatu yang ditularkan secara turun temurun dan menjadi landasan bagi pemiliknya. Sehingga setiap orang pasti memiliki budayanya sendiri. Maka, belajar CCU juga dapat diarikan belajar menghargai, belajar menghormati, dan belajar bersikap baik kepada orang lain. Selain itu CCU secara tidak langsung mengajarkan kita untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, bukan secra fisik namun secara abstrak.
Secara singkat CCU memberikan gambaran kepada kira betapa perbedaan itu indah dan memberikan kita gambaran bagaimana cara kita menyikapi perbedaan. CCU mampu memberi kita motivasi untuk merubah sikap dan menjadi cermin diri bagi kita untuk melihat bagaimana sikap kita terhadap dunia. Hal ini memberi dorongan kita unuk senantiasa bersikap baik terhadap sesama. Bagi seorang calon guru, apalagi guru bahasa asing, CCU menjadi seperti pelajaran agama yang sangat banyak memberi pelajaran sikap-sikap yeng baik. CCU membuat kita kagum dengan budaya negara lain namun tetap tidak meninggalkan rasa nasionalisme yang kuat.
Menjadi guru bahasa asing tentunya memerlukan kemampuan yang lebih dari guru pada umumnya. Skill berbahasa tentu menjadi hal yang wajib dimiliki. Namun selain itu, guru bahasa asing harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang negara asing tersebut, begitu juga budaya-budayanya. CCU memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan budaya. Selanjutnya tinggal bagaimana seorang guru mengaplikasikan pemahamannya akan perbedaan budaya tersebut kepada peserta didiknya maupun kepada masyarakat.
Oleh karena itu, besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat memberikan kesadaran dan memberi pengetahuan kepada guru bahasa asing khususnya dan kepada semua orang pada umumnya, akan pentingnya mempelajari Cross Culture Understanding (CCU) dan kita dapat menjadi insan yang mencintai perbedaan dan mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk mensejahterakan kehidupan manusia sekarang dan di masa yang akan datang.

Kamis, 24 November 2011

ENGLISH IS DIFFICULT

English is a difficult language. It does not sound the way it looks. Learners are often frustrated trying to understand what others are saying and too self-conscious about their accents to speak. The good news for ESL students is that one tiny piece of information takes the mystery out of the spoken language: English is a stress-based language. What that means and how that impacts students is easy and fun to explore.

Learners are tragically misinformed about the significance of individual sounds in conversation. It is important to know that native speakers find accents charming and communication does not break down because of them. The seat of miscommunication in English is not in mispronounced letters, but in absent or misplaced word stress. If the boss called for a meeting on ‘VENS day’, everyone would show up the day after Tuesday, but if he said the meeting was on ‘vensDAY,’ no one would know when the meeting was, and they couldn’t guess. The truth is, native English speakers have tremendous latitude for accommodating sound variations, and do not rely on perfect pronunciation for understanding.
The Impact of Word Stress in ESL – Maria’s Story
Maria is Latino, plucky and gorgeous. Her warmth and charm transcend any language or cultural barriers. She moved to Canada from Central America many years ago with her husband and four small children. As is often the case, she was extremely isolated in her new country. Her children learned English in school and her husband learned it at work. Thirteen years after leaving El Salvador, she spoke no English and had no friends. Fortunately, Maria did understand that domestic violence is not tolerated in Canada. When she had finally had enough, she left her abusive husband and started a new life for herself and her children.
Maria rented an apartment, applied for social assistance, and enrolled in school. Her kind, effervescent personality was an asset to our ESL classroom. But one day she arrived sad and depressed. Everyone noticed. “What is the matter?” they wanted to know. Maria told a story every student could relate to. It was her eldest son’s sixteenth birthday and she wanted to take her family out to celebrate. She couldn’t afford to take everyone to dinner, so she took them out for breakfast. When it was her turn to order, the server asked what she wanted and she said, “Coffee an pekundaneesh.” The server asked her to repeat her order. Beginning to feel uncomfortable, Maria repeated, “Coffee an pekundaneesh.” The server turned on her heel and walked away, scoffing, “Why doncha speak English?”
Maria was devastated. The celebration was ruined. She told the class she was never going to a restaurant again. After we talked about her disappointment, we resumed our lesson on Word Stress. Maria learned that there is one and only one ’stressed’ syllable in any word. She learned that the stressed syllables are higher, longer and louder than other syllables, and if the word stress is missing or in the wrong place, native speakers cannot understand what is being said no matter how perfectly the individual sounds are pronounced. At the end of the day Maria stood up and shouted, “PE can DA nish!” She understood the lesson – and the breakdown that happened in the restaurant the day before.
Monday morning Maria bounced into the classroom, her cheerful, energetic self again. Everyone noticed. How was your weekend? In her adorable Spanish accent, with her hand on her hip and her index finger wagging, Maria filled us in. “Yesta day, I go back to dat restrant, I see dat lady and I say to she – I wanna PEcan Danish! An she bring me.”
The crowd went wild. When her classmates’ clapping and cheering died down, she made a graceful curtsy before taking her seat. I have only an inkling of the courage it took for her to go back and face that waitress, but her triumph over word stress and restaurants was a triumph for us all

Rabu, 09 November 2011

BUDAYA ANTRI

BELAJAR BUDAYA ANTRI DARI LUAR NEGERI

“Queue is a line of people, cars, etc.waiting for something or to do something.”
Dewasa ini antri menjadi suatu hal yang sepertinya sulit sekali dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Antri yang dimaksud disini bukan hanya sekedar berjejer menunggu giliran untuk memperoleh atau untuk melakukan sesuatu(Oxford Dictionary), namun antri yang dimaksud juga harus menerapkan nilai-nilai dan prinsip antri itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa antri telah ada sejak zaman dahulu kala, dan biasanya berkembang di suatu daerah yang memiliki penduduk dengan tingkat intelegensi dan kemasyarakatan yang tinggi.
Yunani kuno misalnya, masyarakatnya selalu patuh pada norma antri dalam setiap kesempatan meskipun hal itu lebih dikarenakan kekuasaan raja yang memiliki kedudukan tinggi di hati rakyatnya. Contoh lain adalah dari artefak di pinggiran kota Roma, yang menunjukan bahwa pada zaman Romawi kuno antri telah menjadi budaya pada daerah itu. Dapat dilihat bahwa orang berbondong-bondong dengan rapi saat akan menyaksikan pertunjukan di Collosseum. Masih banyak bukti yang menunjukkan bahwa antri telah ada sejak zaman kuno, utamanya di daerah Eropa.
Oleh masyarakat barat, budaya antri seperti telah benar-benar mendarah daging. Budaya antri tersebut menurut kami mempengaruhi atau berhubungan dengan kemajuan pola pikir masyarakat pelaku budaya antri tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat yang baik dalam menjalankan antri maka baik pula pola pikir dan kehidupan sosialnya. Bangsa yang baik dalam menjalankan antri maka baik pula pola pikir dan kehidupan sosial bangsa tersebut.
Budaya antri orang barat, termasuk Amerika Serikat, yang luar biasa telah membuat banyak bangsa lain kagum. Salah satunya adalah bangsa Jepang. Bangsa Jepang yang dahulunya merupakan negara kekaisaran yang sangat menjunjung tinggi budaya mereka kini dipandang lain oleh negara-negara dunia. Bangsa Jepang dinilai memiliki kemajuan teknologi yang sangat luar biasa dan kehidupan sosial yang baik. Begitu pula dengan budaya antri mereka.
Masih tergambar jelas dalam ingatan ketika gempa melanda negara Jepang dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah di berbagai sudut kota. Ketika itulah Jepang juga secara tidak langsung menunjukkan kebesarannya sebagai sebuah bangsa. Yang pertama dari aspek perbaikan di berbagai sektor, banyak sekali beredar gambar jembatan roboh, jalanan retak, dan runtuhan gedung berceceran di dimana-mana, hanya dalam beberapa jam saja sudah kembali seperti semula. Yang kedua dari aspek moral masyarakatnya, yang ketika rumah-rumah dan supermarket roboh sama sekali tidak ada penjarahan dan nyaris tidak ada tindakan kriminal ( hal ini tentu saja bertentangan dengan moral bangsa kita ). Dan tentu saja budaya antri yang sangat luar biasa ditunjukkan ketika pembagian bantuan dan jatah makanan. Semua rakyatnya seakan memiliki pemikiran dan pandangan yang sama tentang antri, sehingga pembagian bantuan berlangsung tertib dan memudahkan petugas.
Segala keunggulan bangsa Jepang saya rasa tidak lepas baiknya budaya antri mereka. Hal inilah yang menjadi masalah besar bagi kita bangsa Indonesia. Bukankah seharusnya kita iri melihat bangsa Jepang yang notabene merupakan bangsa Timur seperti kita, mampu membuat kagum dunia dengan budaya antrinya. Yang menjadi kebingungan bagi kita mungkin adalah melihat bangsa-bangsa barat, juga bangsa Jepang, mampu memelihara budaya antri dengan sangat bagus padahal kebanyakan dari mereka bahkan tidak memiliki keyakinan/atheis.
Beberapa dari mereka tidak taat menjalankan agamanya, bahkan juga banyak melakukan kejahatan kriminalitas, khususnya tindakan asusila. Banyak remaja mereka yang tidak asing lagi dengan minuman beralkohol maupun obat-obatan terlarang. Namun terlepas dari itu semua, mereka berhasil menanamkan jiwa sosial dan keunggulan pola pikir dan terlihat dari budaya antri mereka.

BUDAYA ANTRI DI NEGARA KITA
Marilah kita melihat sejenak ke bangsa kita. Sudahkah kita menerapkan budaya antri yang baik? Saya rasa semua sepakat menjawab: Belum. Banyak sekali contoh yang memperlihatkan kebobrokan budaya antri kita. Contoh yang paling sering kita jumpai dan hampir ada setiap tahun adalah ketika hari Idul Adha ketika pembagian jatah hewan kurban. Selalu dan tidak pernah tidak terjadi kericuhan. Akibatnya banyak warga yang terluka dan bahkan tidak jarang ada yang tewas. Contoh paling anyar adalah ketika antri tiket final sepakbola SEA Games 2011 yang terjadi kericuhan hingga menyebabkan korban tewas 2 orang karena terinjak-injak.
Budaya antri di Indonesia seperti sebuah kebalikan dari budaya antri di luar negeri, khususnya bangsa barat dan bangsa Jepang. Di negara kita tercinta ini, kecurangan dan egoisme seperti sudah mendarah daging. Dapat kita ambil contoh di kehidupan sehari-hari, ketika di pasar misalnya, ketika kita membeli sayuran kemudian ada ibu-ibu yang menerobos sambil menjulurkan uangnya kepada penjual, dan biasanya sambil berkata, “Tulung diselakne dhisik” atau dalam bahasa Indonesia-nya, “Tolong didahulukan”.
Hal semacam ini telah mengakar kuat pada warga Indonesia. Contoh yang saya berikan diatas adalah contoh cara paling sopan menerobos antrian. Bisa dibayangkan betapa bobroknya budaya antri yang kita miliki. Hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa seolah-olah mereka(orang yang suka menerobos antrian) bangga dengan “kemampuan” yang mereka miliki. Bahkan tidak sedikit pula yang mengajarkan cara-cara menerobos dan mengacaukan antrian kepada anak-anak mereka.
Padahal menurut kami budaya antri adalah budaya yang semestinya dijunjung tinggi oleh setiap individu, setiap lapisan masyarakat di suatu negara. Andai saja mereka paham dan mengetahui bahwa prinsip-prinsip budaya antri dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat memberikan efek yang luar biasa positif bagi suatu bangsa.
Budaya antri yang telah mengakar tentu memiliki nilai yang sangat berharga, oleh karena itu besar harapan kami agar bangsa ini mampu mengubah ke-iri-annya dan kekagumannya terhadap bangsa barat menjadi sebuah cambuk dan motivasi untuk menerapkan dan menjalankan prinsip budaya antri di kehidupan sehari-hari. Dengan ditandai tertibnya antri dan bebas dari kericuhan maka Indonesia akan dipandang sebagai negara yang tahu norma dan memiliki kebersamaan serta sosial yang besar.
Memang tidak mudah untuk mengajak masyarakat dan mengubah pola pikirnya terhadap budaya antri, khususnya di Indonesia. Mereka terlanjur beranggapan negatif terhadap kata ANTRI. Kebanyakan mereka berpendapat bahwa antri adalah hal yang tidak mengenakkan, membosankan dan membuang-buang waktu. Memang mereka ada benarnya juga karena hal-hal itulah yang juga akan kita temui dalam antrian.
Namun disini poin utamanya adalah sikap kita dalam menghadapi problem-problem dalam antrian itu. Bagaimana kita mengatur pikiran, mengendalikan emosi, dan memakai kecerdasan untuk menempatkan diri sesuai dengan tempatnya. Hal-hal inilah yang menunjang nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam antri.

ASPEK-ASPEK BUDAYA ANTRI
Terdapat alasan yang kuat mengapa budaya antri yang baik di negara-negara maju, khususnya negara barat dan Jepang dapat membuat kagum bangsa lain. Hal itu dikarenakan tidak lain karena terdapat aspek-aspek istimewa yang terkandung dalam budaya antri tersebut. Aspek-aspek dalam budaya antri tersebut menunjang kemajuan pola pikir dan kemajuan kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa.
Dalam budaya antri mengandung aspek kedisiplinan. Tentu saja dalam antri kita dituntut bersikap disiplin. Tidak ragu terhadap keputusannya dan mantap menjalani antrian. Aspek kedisiplinan juga ditunjang dengan aspek tanggung jawab. Artinya orang antri harus dapat mempertanggungjawabkan posisinya. Mampu mempertahankan posisi dan berusaha keluar dari pengaruh buruk yang dapat sewaktu-waktu terjadi. Selain kedisiplinan dan tanggung jawab, budaya antri juga mengajari kita menjadi dewasa.
Dewasa dalam arti kita dibimbing untuk berpikir bahwa masalah tidak benar-benar selesai dengan jalan curang. Kita dipaksa berpikir dewasa bahwa dengan sedikit menunggu dan sedikit belajar, pasti akan datang juga waktunya bagi kita. Dengan kata lain, belajar menjadi dewasa sama dengan memajukan pola pikir dan intelegensi. Dengan budaya antri kita dapat memahami bahwa dengan menyatukan pola pikir maka kita akan dapat membangun pondasi yang kuat untuk Indonesia yang sejahtera.
Selain itu aspek yang lainnya adalah respek. Dalam budaya antri kita diajari untuk toleransi terhadap yang lainnya. Kita harus belajar respek. Dengan adanya respek maka akan muncul perasaan iba dengan penderitaan orang lain. Dengan toleransi maka akan tumbuh perasaan saling memahami bahwa semua dihadapkan dalam kondisi yang sama. Dengan respek pula kita dapat menilai bahwa dengan antrian yang baik maka proses menggapai tujuan akan berjalan lancar.
Apabila membicarakan budaya antri maka terasa kurang apabila tidak membahas kesabaran. Antri sangat erat kaitannya dengan kesabaran. Orang yang tidak mau antri maka dapat dikatakan dia orang yang tidak sabar. Dalam hal ini tidak sabar dapat disebabkan oleh berbagai alasan, mungkin karena situasi pikiran yang kondusif, namun bisa juga karena memang sedang dikejar-kejar waktu dan dalam jadwal yang padat.
Namun yang pasti orang-orang semacam itu tidak dapat mengendalikan pikiran dan emosinya sehingga mendapat kesan selalu terburu-buru. Dan orang seperti adalah orang yang paling tidak suka melakukan budaya antri. Dan akibatnya akan timbul pemikiran-pemikiran jahat dan menyebabkan kerusakan-kerusakan barisan antrian dan lain sebagainya.
Banyak sekali aspek atau nilai yang dapat kita ambil dari budaya antri. Namun nilai utama dan yang paling utama adalah bahwa budaya antri mengajari kita tentang PERSAMAAN. Budaya antri tidak mengenal gender, jabatan, agama, ras atau warna kulit. Budaya antri membuka mata kita bahwa semua orang itu sama, memiliki hak dan kewajiban untuk memperoleh sesuatu, tidak peduli latar belakangnya. Sikap menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persamaan inilah yang sangat jarang kita temui di negeri tercinta ini.
Di Indonesia masih banyak orang gila akan harta, gila akan jabatan, gila akan kesenangan dunia yang lain. Mereka lupa dan mengabaikan orang-orang di sekelilingnya, bahwa orang-orang itu juga memiliki hak yang sama meskipun tidak memiliki kesempatan yang sama. Mereka seakan-akan menganggap kasta itu bagian penting dalam kehidupan. Sehingga mereka, orang Indonesia, memuja-muja jabatan.
Mencari segala cara agar dapat mendapatkan jabatan yang tinggi. Itu semua dikarenakan timpangnya budaya antri di Indonesia. Mereka menganggap rendah lain, dan berpikir bahwa dengan jabatan yang tinggi dapat memperoleh apa yang diinginkan lebih mudah daripada orang lain.


Selain mengajari kita pentingnya memahami persamaan, budaya antri mengajari kita STEP BY STEP. Artinya bahwa dengan antri kita dapat memahami bahwa untuk menggapai sebuah tujuan tidak bisa secara instan.
“Kita bangsa Indonesia itu punya sifat penerobos, maunya cepat.”Mochtar Lubis.
Dalam sebuah antrian ada orang yang berada didepan dan juga berada di belakang. Dalam hidup kita harus melalui rintangan demi rintangan, sedikit demi sedikit, dan dengan kesabaran dan ketekunan yang baik maka kita akan dapat meraih tujuan yang kita inginkan. Namun jangan lupa bahwa ada orang dibelakang kita. Artinya bahwa ada orang yang memiliki hak yang sama namun belum memperoleh kesempatan yang sama dengan kita. Jadi dalam budaya antri kita diajari bahwa perjalanan kehidupan adalah sebuah proses step by step, bit by bit and little by little.

MARILAH BUDAYAKAN ANTRI
Perlu adanya kesepakatan bersama dalam membudayakan antri di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Perlu sosok atau sekelompok yang punya pengaruh kuat di setiap lapisan masyarakat utamanya lapisan bawah untuk melestarikan budaya antri di lingkungan masyarakat. Mengingat sangat sulitnya menyadarkan seseorang terhadap sesuatu yang telah mengakar dan tertanam dalam di dalam pola pikir manusia, maka kami menyimpulkan bahwa untuk melestarikan budaya antri di Indonesia seperti halnya di negara Barat sangat sulit sehingga tidak dapat secara instan. Hal ini dalam dilakukan bertahap dan tidak terburu-buru asalkan sesuai dengan tujuan.
Dalam menggerakkan budaya antri, peran pendidik maupun calon-calon pendidik dapat dimaksimalkan mengingat masa depan bangsa Indonesia juga sangat dipengaruhi kualitas pendidik di negara ini. Pendidik harus menanamkan budaya antri dalam dirinya terlebih dahulu sebelum menanamkan budaya antri pada peserta didiknya. Dengan memberikan contoh tindakan yang nyata maka akan sangat efektif memberikan pengajaran pada peserta didik pentingnya memiliki aspek-aspek budaya antri.
Queuing culture has become one of the strengths of the western nations and Japan. Therefore, it is important to us as Indonesian people, to imitate and promote the culture of the queue. Culture of queuing contains a very positive value for the social life of a nation. One of them is to teach us about the importance of living in an EQUALITY. In addition, the culture of queuing also gives us a philosophy of life, that in order to achieve a success it must be step by step, can not instantaneously.
To bring the culture of queuing up to Indonesia then need some way. One is through a person or group who has a strong influence in society. This can be achieved through the educators in Indonesia. They are responsible for the nation's future. But the best way is to improve yourself. Culture of queuing has many benefits for human progress, because of it, let's start from now to civilize the queuing.

Selasa, 26 Juli 2011

DIRGAHAYU INDONESIAKU


SEDIKIT YANG AKAN SAYA TULISKAN INI ADALAH UCAPAN TERIMA KASIH SAYA KEPADA SELURUH KARANG TARUNA DI REPUBLIK INDONESIA YANG PENUH HASRAT BERKARYA MEMAJUKAN NEGERI INI DI BERBAGAI ASPEK. TERIMA KASIH KEPADA SELURUH KARANG TARUNA DI INDONESIA YANG DENGAN SEMANGATNYA BERJUANG MENEGAKKAN NAMA BAIK SEORANG REMAJA DARI HIRUK PIKUKNYA DUNIA. TERIMA KASIH KEPADA SELURUH KARANG TARUNA DI INDONESIA YANG SECARA HARFIAH TELAH MENUNJUKKAN TEKADNYA MEMBERDIRIKAN TIANG YANG MENJADI PENYANGGA NEGARA INI NANTINYA, YAITU PARA REMAJA MUDA MUDI SELURUH TANAH AIR.


KEMUDIAN SAYA HATURKAN BANYAK SEKALI TERIMA KASIH KEPADA REMAJA INDONESIA YANG BANGS*T DAN BRENGSEK DENGAN SEGALA PERILAKUNYA, KEPADA SELURUH REMAJA INDONESIA YANG SECARA TIDAK LANGSUNG MERUSAK NEGARA INI LEWAT PERBUATAN DAN PERILAKUNYA YANG BENGIS DAN BIADAB, KEPADA SELURUH REMAJA YANG BERPIJAK DI TANAH INI, DI INDONESIA INI, YANG TELAH MEROBOHKAN NORMA NORMA DAN MENCABIK CABIK BUDI PEKERTI YANG TERPENDAM KUAT DI DALAM MASYARAKAT LEWAT SIFAT DAN PERILAKU KALIAN PARA REMAJA BANGS*T DAN BODOH.


SEBELUM SAYA AKHIRI TULISAN INI SAYA BERHARAP AGAR PARA REMAJA YANG ADA DI TANAH AIR INI SEMUA TANPA TERKECUALI, AGAR MEMBUKA MATANYA LEBAR LEBAR, MELIHAT KEKACAUAN YANG DISEBABKAN OLEH RUSAKNYA MORAL KALIAN PARA REMAJA BODOH, SAYA BERHARAP AGAR KALIAN PARA REMAJA BIADAB TAK BERPERASAAN, AGAR MULAI SEKARANG MERUBAH JIWA DAN SIFAT KALIAN YANG BODOH DAN BENGIS ITU, SEMATA MATA UNTUK MENGHARUMKAN NAMA NEGARA YANG KITA CINTA INI, INDONESIA.

PESAN SAYA KEPADA KALIAN YANG MERASA REMAJA BODOH, KEPADA KALIAN YANG MASIH MEMILIKI ORANG TUA NAMUN TIDAK PATUH KEPADANYA, KEPADA KALIAN REMAJA BODOH YANG MEMILIKI AGAMA NAMUN TIDAK MENGACUHKANNYA, KEPADA KALIAN YANG HANYA MENGHBABISKAN WAKTU KALIAN DENGAN PERILAKU BODOH TIDAK BERGUNA, DAN KEPADA KALIAN YANG HIDUP DI NEGARA MERDEKA NAMUN TIDAK MEMILIKI SEMANGAT MEMPERTAHANKANNYA!!!!



YANG TERAKHIR SALAM HANGAT SAYA KEPADA KETUA REMAJA DI SELURUH INDONESIA, YANG RELA BERLETIH DAN BERPELUH UNTUK ORANG LAIN, YANG TERUS DIPEROLOK, YANG TERUS DIINJAK DAN DIRENDAHKAN, YANG TERUS DICACI MAKI SEAKAN TIADA BENARNYA, MEREKA MEMANG BUTA HATI DAN TIDAK MAMPU MELIHAT APA YANG SEBENARNYA, BAHWA KALIAN LAH TIANG TIANG KOKOH YANG AKAN MEMBUAT NEGARA INI BERDIRI SEBAGAI BANGUNAN YANG GAGAH DAN TEGAP, KALIAN LAH REMAJA PENERUS BANGSA, YANG LAIN HANYALAH SAMPAH TAK BERGUNA!!!!! SUKSES UNTUK KARANG TARUNA YANG KALIAN PIMPIN.




SELAMAT ULANG TAHUN INDONESIAKU,,,

Kamis, 30 Juni 2011

FREE KICK

Di dalam sepak bola dikenal istilah freekick atau tendangan bebas. Tendangan bebas terjadi apabila pemain lawan melakukan pelanggaran, maka permainan dihentikan sejenak dan bola ditendang dari tempat dimana pelanggaran tadi dilakukan.
Apabila tendangan bebas dilakukan cukup dekat dengan gawang maka bisa menjadi peluang yang sangat bagus untuk mencetak gol. Karena itulah setiap tim membutuhkan pemain dengan kualitas yang bagus dalam tendangan bebas. Pada zaman dahulu tendangan bebas tidak terlalu di anggap serius namun seiring berjalannya waktu tendangan bebas berubah menjadi senjata mematikan dalam sebuah permainan sepakbola. Dan berikut ini telah kami susun menurut penilaian kami, adalah 10 pemain dengan tendangan bebas terbaik yang pernah dimiliki dunia sepanjang sejarah :


10. Wesley Sneijder

Belanda sebenarnya memiliki banyak sekali untuk memperebutkan posisi ini. Dinilai dari teknik dan kemampuan tendangan bebas, sebut saja ada Robin van Persie, Arjen Robben, ataupun Rafael van der Vaart. Apalagi jika melihat zaman dahulu, ada si anak emas Marco van Basten, si total vutbal Johann Cruijff, legenda Feyennord Pierre van Hooijdonk, atau pemilik tendangan bersejarah Ronald Koeman? Namun semua harus mengalah pada pria pemilik no. 10 Belanda di Piala Dunia 2010 ini. Ya, Wesley Sneijder pantas mengungguli pesaingnya itu karena konsistensi dan gaya khas tendangannya. Inter menjadi klub yang beruntung mendapat servis tendangan bebas maut dari The Flying Ducthman.


9. Roberto Carlos

Kabarnya dialah orang pemilik tendangan paling keras sepanjang sejarah dunia. Pria Brazil yang beroperasi di bek kiri ini spesialis tendangan bebas jarak jauh, lebih dari 25 meter. Mungkin karena kurang dari jarak tersebut telah banyak pemain yang lebih dominan, di Real Madrid misalnya, sudah ada Luis Figo, Zinedine Zidane, dan David Beckham. Di Brazil sudah ada Ronaldinho dan Rivaldo. Namun karena keahliannya dalam jarak jauh inilah yang akhirnya membuat Carlos terkenal. Buktinya adalah vs Prancis di Le Tournoi 1997, tendangan yang seharusnya impossible menjadi kenyataan dengan kaki Carlos. Luar Biasa.


8. Sinisa Mihaljovic
Bisa apa pria Serbia ini? Protes lah jika anda ingin protes. Namun ingat fakta bahwa Mihaljovic adalah pemegang rekor gol tendangan bebas terbanyak di ajang internasional dan dia juga pernah mencetak hattrick dengan tendangan bebas. Mau bukti? Liat rekaman video Crvena Zvezda vs Bayern Munich 1991. Betapa hebatnya pemain ini.


7. Ronaldinho Assis de Moreira

Brazil memang tidak pernah kekurangan talenta dalam tendangan bebas. Negeri Samba memiliki segudang pemain dengan tendangan bebas mematikan dari tempo dulu hingga sekarang, sebut saja ada Socrates dan Jairzinho di zaman Pele. Kemudian di zaman Carlos Dunga ada Zico, Romario, dan Rivaldo. Kemudian di zaman Ronaldo ada Roberto Carlos dan Juninho. Namun jangan sampai melupakan anak satu ini, Ronaldinho. Semua pasti ingat saat tendangan melengkung indah Ronnie meluncur ke gawang Inggris pada perempatfinal Piala Dunia 2002 yang juga akhirnya dimenangkan oleh Brazil? Atau saat Ronaldinho menendang bola secara mendatar dan pelan masuk ke gawang Bremen dan menipu para pagar betis yang telah meloncat tinggi-tinggi di tahun 2005? Ronaldinho menggabungkan kelebihan tekniknya dengan kecerdasannya dalam melakukan tendangan bebas dan membuatnya berada di peringkat 7 daftar ini.


6. Andrea Pirlo

Sang gelandang Italia menempati urutan ke enam sebagai penendang bebas terbaik sepanjang masa. Gelandang metronom yang digadang-gadang sebagai pencipta posisi baru yang konon hanya dimainkan sempurna olehnya saja yaitu Deep Lying Playmaker (Marcelo Lippi) sebenarnya lebih terkenal dengan akurasinya saat memberi umpan. Namun sesekali Il Maestro menggemparkan dunia dengan tendangan bebasnya yang sangat rapi, tidak kencang namun sangat terarah. Itu juga yang membuat Pirlo selalu mendapat tempat baik di AC Milan maupun di timnas Italia. Rasanya memang Pirlo pantas masuk jajaran ini.


5. Shunsuke Nakamura

Wakil Asia satu-satunya ini memang sudah dikenal kemampuannya dalam mengeksekusi tendangan bebas. Puncaknya adalah saat membela klub Skotlandia, Glasgow Celtic, Nakamura menaklukkan kiper wahid Edwin Van Der Sar dan tidak tanggung-tanggung bocah Jepang mengulanginya lagi saat bertemu di leg 2 dengan cara yang sama! Kaki kiri pemilik no. punggung 10 timnas Jepang ini telah dikenal dunia sebagai kick taker kidal kelas atas dengan gaya tendangan melengkung yang sangat cantik.

4. Cristiano Ronaldo


Pemain termahal dunia ini mungkin yang terbaik tendangan bebasnya di dunia saat ini. Pemuda asli Madeira, Portugal ini memiliki gaya khas dalam tendangannya. Menaruh bola dengan kedua tangan, sejenak memandang gawang, berjalan melangkah mundur 4 atau 5 langkah, melebarkan kedua kaki dan berdiri layaknya superhero, mulai berlari ke arah bola, tendang bola dengan kaki bagian atas, bola meluncur diatas pagar betis dan kembali menukik, dan gol! Yang terbaik? Tentu saja saat MU melawan Porstmouth atau saat MU menggulung Arsenal. Putar rekaman videonya dan anda akan berkata CR7 memang hebat!


3. Alessandro Del Piero

Rasanya tidak berlebihan menempatkan Il Pinturicchio di nomer 3. Tidak ada yang meragukan kapasitasnya sebagai penendang bebas jenius. Tanya saja kiper kiper dunia yang telah merasakan pahitnya dibobol oleh tendangan sang pangeran turin. Yang paling terkenal tentu saja Iker Cassillas yang ia taklukkan di perempatfinal Liga Champions 2009. Tendangan Il Pinthurhiccio, julukan Alex, sebenarnya tidak spesial, namun parabolic dan sangat tidak diduga sehingga rasanya pantas dia menjadi legenda tendangan bebas Italia, melebihi pendahulunya Roberto Baggio, saingannya Andrea Pirlo, ataupun rival abadinya, Pangeran Roma Francesco Totti.


2. Juninho Pernambucano


Satu lagi pria asal Brazil dalam daftar. Mantan pemain timnas Brazil dan Lyon ini memang dikenal dengan tendangan bebasnya yang akurat dan keras. Aksinya sering terlihat di Liga Champions dan dia juga dikenal mampu mengarahkan bola ke gawang di manapun tendangan bebas terjadi. Namun Juninho lebih berbahaya dalam memberi umpan lewat tendangan bebas daripada tendangan bebas langsung. Meskipun begitu, jangan sampai menjatuhkan lawan dan sampai terjadi tendangan bebas jika ada Juninho disana. Tendangannya bisa pelan bisa keras, bisa lurus, melengkung bahkan tidak beraturan. Jarak 20,25,30, atau bahkan 40 meter tidak masalah baginya. Segala jenis tendangan bebas adalah peluang dimatanya.

Dan jawaranya tiada lain dan tiada bukan . . .



1. David Beckham

There is only one David Beckham. Hampir semua orang tahu siapa dia. David Robert Joseph Beckham adalah legenda Man. United, Real Madrid, AC Milan, dan LA Galaxy begitu juga timnas Inggris. Kini, hampir semua pemain bola bisa melakukan tendangan pisang yang melengkung tajam. Namun tetap saja tidak bisa menandingi kehebatan pemilik aslinya. Tidak perlu banyak komentar untuk yang satu ini, hanya butuh satu kata untuk menggambarkannya, GREAT!

Itulah tadi 10 pemain yang diberi kelebihan mengeksekusi tendangan bebas. Sebenarnya masih ada banyak sekali nama nama yang seharusnya atau mungkin menurut anda lebih pantas berada di dalam daftar, seperti King of Highbury Thierry Henry yang terkenal mengambil bola mati tanpa ancang ancang, atau pemain Swedia Zlatan Ibrahimovic yang tanpa ampun dalam menendang bebas, atau skipper Liverpool Steven Gerrard dan gelandang Chelsea Frank Lampard yang sama sama mengandalkan shoot power, atau mungkin anda ingin memasukkan peraih sepatu emas Diego Forlan, atau mantan penyerang Uruguay lainnya, Alvaro Recoba, atau penyerang Pantai Gading Didier Drogba, atau bisa juga anda ingin memasukkan nama yang mungkin kurang familiar di telinga para penggila bola, seperti pemain Skotlandia dan juga mantan pemain Rangers dan Blackpool, Charlie Adams, atau sayap Blackburn yang dua kali menaklukkan MU lewat tendangan bebas, Morten Gamst Pedersen, atau legenda Juventus, The Czezch Cannon, Pavel Nedved. Masih banyak sekali pemain yang mampu melakukan tendangan bebas dengan baik dan menakjubkan, semua kembali pada diri anda masing masing. Namun yang terpenting adalah bagaimana mereka berusaha meninggikan dan memperdalam teknik dan kemampuan serta skill mereka untuk memanjakan para penggila bola seperti kita. Salam Olahraga!

Kisah Gue

“Hai,,,nama gue Afif Choirul Irsyadi. Lo boleh panggil gue Afif ato Apip aja. Disini gue mau nulis apa yang ada di kehidupan gue dan pikiran serta pandangan-pandangan gue tentang kehidupan itu sendiri. Sebelumnya lo jangan mikir yang aneh-aneh dulu kalo tulisan ini nanti bakalan agak kasar ato terserah lo mau mikir gimana. Kalo lo suka ya baca aja, kalo ga’ ya lo keluar aja dari blog gue.”
“Yang pertama ini bagian perkenalan gue ma keluarga gue ke elo semua. Emang gue udah tau dari namanya lo pikir gue orang muslim yang taat dan soleh, mungkin itu juga harapan bapak ibu gue pas buat nama. Aslinya emang ga beda jauh sama yang gue tulis barusan, gue emang taat, toh itu setidaknya dibandingkan sama temen2 di rumah gue. Lo bayangin aja, di mesjid tu cuma gue remaja yang paling sering nongol. Lo boleh mikir gue sombong, terserah lo mau kasih respek apa aja, f***, yang penting gue disini muak n cuma pengen nulis apa yang ada di pikiran gue.
O iya, gue lanjutin. Gue lahir di keluarga yang kurang mampu. Bapak gue namanya Hindriyo, beliau waktu mudanya ganteng n gagah (itu kata nyokap gue, ga tau kata orang lain), tapi sekarang umurnya udah kepala 4, udah beranjak tua. Asal lo tau ya, bapak ni orang yang paling berpengaruh sama pembentukan sikap ma pikiran gue. Gue dari kecil udah dikerasin sama bapak, gue ga boleh pulang sore, ga boleh main sama si itu si ini, ga boleh itu ga boleh ini, akibatnya ya macem2. Sampe gede segini gue ga pernah bisa maen kelereng, maen layang2, gue paling ga bisa suruh olahraga, tapi ada positifnya. Di daerah gue, gue dikenal anak yang manis, yang nurut dan ga’ kayak yang lain yang pada bandel n liar. Lo pasti mau bilang gue sombong lagi, iya kan? Udah deh daripada lo disini cuma buat mikir yang negative tentang gue, mendingan lo cabut aja dari blog gue, daripada nambah2in dosa lo.

Oke kalo emang lo pengen lanjut, gue lanjutin. Sekarang gue kenalin ibu gue. Beliau namanya Parmini, bungsu dari 8 bersodara. Kalo nyokap sampe sekarang tetep cantik, Alhamdulillah, tapi sama aja beliau juga galak banget. Nah kalo ibu adalah orang yang paling ngebentuk karakter ma jiwa gue. Makanya gue suka nangis soalnya keturunan ibu gue. Gue bersyukur sekarang udah bisa hidup agak enakan, padahal bapak ibu gue cuma bekerja di dealer merk kendaraan bermotor Yamaha. Dari sini gue juga mau ngucapin terima kasih kepada Young Motor Yamaha yang telah membuat kehidupan kami jadi sedikit lebih baik. Asal lo tau doa gue buat Young Motor selalu yang terbaik.
Masih ada satu lagi, yaitu sodari gue satu2nya. Namanya Afifah Choirunniswati. Lo boleh panggil dia Ipah. Tapi kalo sodara gue semua panggilnya dedek gitu. Ga tau kenapa, mungkin biar keliatan imut. Nah ni si ipah ini biang masalahnya. Berat banget jadi kakak, pa lagi kalo adeknya seperti dia. Tapi biar bagaimanapun dia itu adek gue satu2nya. Terlepas dari semua kejahatan dan kesalahan mereka ke gue,gue sayang sama bapak gue, ibu gue, sama adek gue. Gue sayang banget sama keluarga gue.

Sekarang kita bahas apa yang ada dalam diri gue. Ni bagian yang rada emosional, jadi lo kalo udah males mendingan cabut aja, kalo mau lanjut simak baik2 ga usah banyak protes, soalnya gue ga butuh ma kritikan lo semua, bullsh*t buat lo yang ga suka. Gue ulang ya, nama gue Afif, gue sekarang lagi di kamar gue. Lagi ngetik ni tulisan. Gue pengen perkenalkan diri gue yang sejujur2nya kepada lo semua. Jadi buat lo yang repect sama gue, tulisan ini penting soalnya jarang2 gue nulis ginian. So, baca pelan2 n simak baik2. Gue lulus SMA tahun ini, ni rencana mau nglanjutin kuliah jurusan informatika. Gue ini pribadi yang pintar menyembunyikan perasaan gue, gue pembohong yang handal, tapi gue orangnya ga kuat liat sesuatu yang kasihan2. Jadi buat lo yang udah pernah kenal sama gue, jangan mudah percaya sama gue, karena segala kata dan kalimat yang mengalir dari mulut gue ini tidak semuanya benar. Dan itu pengakuan gue yang paling jujur!
Tapi asal lo tau aja, gue berbohong untuk sesuatu yang baik, misalnya gini, lo punya teman yang ngasih pertanyaan macam gini ke elo, “Eh gue pantes ga’ pake ini?”, terus lo jawab gimana? Kalo gue jawab yang terbaik. “Hebat” ato “Ya lo pantes banget pake itu”. Ato paling ga’ lo bilang, “Tidak terlalu buruk, lo pantes kok pake itu”. Kayak gitu contoh gue bohong sama orang lain, lo bisa kembangkan sendiri kalo lo ngaku pinter. Soalnya ini hidup luas banget, satu contoh aja ga cukup buat deskripsikan semuanya.

Gue ini sombong.
Gue sering mikir kalo gue lebih pinter dari orang lain. Emang sih kalo diliat dari prestasi di sekolah gue ni orang yang bego, palagi kalo soal matematika ato yang itung-itungan. Gue kalah jauh disbanding temen gue. Apalagi gue selalu ngrasa tambah bodo dari dulu sampai sekarang. SD gue mendingan masih agak pinteran. Gue dulu sekolah di SD Negeri 4 Wonogiri. Gue konsisten masuk 10 besar, meskipun paling baik Cuma rangking 7. Habis itu gue lanjut di SMP Negeri 1 Wonogiri. Disana ga ada rangking2an jadi ga ada ukuran pastinya. Tapi nilai lulus dari sana buruk banget gue. Waktu lulusan gue sempet nangis soalnya pas yang lain pada bangga jumlah nilainya 36 keatas gue cuma 31. Gue lanjut di SMA Negeri 1 Wonogiri. Disini akademik gue paling parah. Ga usah dilebih2kan yang penting gue sekarang udah lulus dan nilai gue Alhamdulillah memuaskan.amin. Meskipun gue jelek nilainya pas sekolah tapi gue selalu mikir kalo gue punya jalan pikiran yang berbeda sama orang lain. Gue orang yang punya jalan pikiran yang lain dari lo semua.

Gue ini orang yang lemah, baik jiwa maupun raga. Gue ga kuat kalo main sepakbola lari terus2an, gue ga kuat push-up, gue gampang mimisan kalo kecapekan. Itu secara raga gue emang lemah. Kalo jiwa gue, gue ini lemah banget. Gue ini penakut, coba deh ajak gue berkelahi, gue mungkin bakalan lari sambil nangis. Tapi lebih dari itu, gue ini ga punya mental. Itu yang ingin gue rubah selama ini. Gue ga punya mental berkompetisi, ga pernah mau untuk bangkit, dan parahnya, gue ga pernah mau dimotivasi. Selama ini gue bertahan hidup dengan pikiran2 gue dan keegoisan gue menghadapi semua masalah. Tapi gue sekarang udah 18 tahun, gue sadar kalo gue ga boleh terus2an kayak gini. Gue harus belajar dari kesalahan yang telah lalu. Soalnya buat gue, menerima dan menghargai saran dan pendapat orang lain itu penting. Sangat penting.