Setiap alunan nafas adalah sejengkah langkah melewati hari hari di dunia ini. Hendaknya dalam menghadapi segala liku likunya bersikap lebih bijak dan penuh pemikiran, bukan dengan emosi atau mengedepankan perasaan apalagi nafsu semata. Maka sebagai pemuda, untuk hidup yang lebih indah: Jadilah lebih dewasa.
Rabu, 07 November 2012
Filsafat November Tengah
Menulis sesuatu yang tidak ingin aku sampaikan kepada siapapun. Pikiran ini tidak memegang teguh apa yang menjadi tujuannya, yang terlintas hanyalah ingin melanjutkan apa yang telah dimulai. Melanjutkan yang memang menjadi kehendak sang penulis, namun sepertinya tak akan semudah yang dipikirkan sebelumnya. Namun apa artinya apabila pikiran tidak saling percaya. Maksudnya adalah apabila datang suatu masa dimana jiwa, jika kau percaya itu ada, sudah tidak mampu menguasai raganya. Pikiran akan berkuasa dan hal ini ditakutkan penulis sudah terjadi sampai pada hari ini. Ketika semakin banyak orang yang tidak berbicara atas apa yang ia kehendaki, namun bicara atas apa yang pikirannya kehendaki. Suatu masa dimana pengetahuan akan memperbudak kita. Kecerdasan akan menjadi senjata paling ampuh untuk menciptakan tirani. Wawasan akan menjadi alat untuk pembantaian kemanusiawian. Maka kebaikan akan selalu beserta kejahatan. Kita mampu mengenal putih karena terdapat hitam.
Maka rindukanlah akan hadirnya seseorang baru, seseorang yang mampu menaklukkan pengetahuan, ke cerdasan, dan wawasannya. Orang yang enggan disebut cendikiawan. Orang yang sepertinya kafir dan tidak memiliki ideologi yang pasti, namun padahal ia adalah satu-satunya yang masih punya ideologi. Orang yang menguasai aspek moralitas serta kebijaksanaan. Dia akan menjadi ubersmench abad 21 yang sangat ditunggu. Tanyakan kepadanya tentang cinta, kebijaksaan, dan ruh serta jiwa, atau tanyakan tentang Tuhan dan surga-Nya. Segala hal tentang dunia yang masih gagal digapai oleh kecerdasan. Maka orang ini tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun ia akan membuktikan bahwa kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki adalah bagian kecil dari kehidupan. Pengetahuan adalah sebuah anak burung yang masih ada di dalam telur induknya. Dia akan mengetahui segalanya, namun dari dalam telur. Dia mampu berkelakar tentang setiap sudut telur, setiap aliran cairan didalamnya, setiap getaran yang terjadi di dalamnya. Namun saat dia menetas maka dia akan sadar betapa angkuhnya dia. Ubermensch inilah yang akan menjadi orang yang menetaskan telur, sehingga menunjukkan kepada dunia apa yang sebenarnya ada.
Jangan puas hanya dengan mengerti susunan sel makhluk hidup kompleks, mampu menjelaskan cara kerja setiap organ tubuh. Pengetahuan yang mampu menceritakan sampai palung terdalam hingga menjelaskan galaksi terjauh di jagad raya. Wawasan dan kecerdasan yang bahkan mampu membeberkan tentang yang bukan urusannya. Mendeskripsikan surga dan neraka, menjelajah hingga alam yang berbeda, sampai menunjukkan apa dan siapa itu tuhan. Bahkan kecerdasan yang berani menggoyahkan eksistensi tuhan dan meragukan kekuasaannya. Sungguh katakan kepada kecerdasan bahwa tindakanmu hanyalah sebuah rencana indah dari sesuatu yang eksis dan berada di luar jangkauan kita. Sesuatu yang kita tidak akan mencapainya, selamanya tidak akan mencapainya. Sesuatu yang saya masih ragu apakah termasuk sesuatu atau yang lainnya. Dzat yang saya pun juga ragu ini mungkin terlalu sepele untuk dikatakan dzat. Hal yang sangat sulit untuk dideskripsikan, oleh karena itu terjadi kesepakatan antar umat manusia untuk menyebutnya Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar